Friday, December 17, 2010

Mahasiswa Kembangkan Batik Unsur Kimia

YOGYAKARTA, KOMPAS - Sekelompok mahasiswa Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Yogyakarta mengembangkan motif batik dari gambar geometri unsur-unsur Kimia. Motif-motif tersebut antara lain terinspirasi oleh susunan unsur Kimia kolesterol, vitamin C, glukosa, dan laktosa.

Batik yang menggabungkan antara hasil budaya tradisional dan unsur sains ini baru mulai dikembangkan Maret 2010. Namun, saat ini, omzet penjualannya mencapai Rp 5 juta per bulan dan mempekerjakan dua karyawan. Pengembangan batik bermotif unsur Kimia ini dilakukan oleh Priyo Yulianto (22), Tri Novita (22), dan Muhammad Hizbul Wathon (22).

Priyo mengatakan, inovasi ini semula berawal dari penelitian ilmiah yang diajukan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2010. ”Dari situ kami mendapat medali perak, dan pesanan mulai datang,” katanya di Yogyakarta, Kamis (2/12).

Selama 1-2 Desember, batik unsur Kimia tersebut dipamerkan dalam Pekan Kewirausahaan (Global Entrepreneurship Week) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Batik unsur Kimia ini terdiri dari jenis cap dan tulis. Sampai saat ini, pengembangan desain motif telah menghasilkan enam motif cap dan lebih kurang 30 motif batik tulis.

Beberapa jenis motif juga merupakan gabungan antara unsur kimia dan motif-motif klasik. ”Meskipun termasuk batik kontemporer, kami tidak meninggalkan unsur tradisional,” kata Priyo.

Menurut Priyo, teknik pembuatan dan corak batik tetap menyesuaikan pakem pembuatan batik tradisional. Dengan demikian, batik unsur Kimia dapat membaur dengan motif-motif klasik.

Setiap motif disertai label yang berisi keterangan motif yang digunakan. Pada motif kolestrol, misalnya, dijelaskan bahwa kolesterol adalah salah satu sterol yang terdapat pada semua sel hewan dan manusia. Kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenalin bagian luar, dan jaringan syaraf.

Sejauh ini, penjualan baru berlangsung dari mulut ke mulut dan melalui situs jejaring sosial. Pesanan cukup banyak, termasuk dari luar DI Yogyakarta.

Salah satu mahasiswa peneliti FMIPA UNY, Dewi Permanasari (22), mengatakan, batik unsur Kimia sangat diminati kalangan mahasiswa dan dosen. ”Ada beberapa teman yang berencana membuat seragam dari batik ini,” katanya. (IRE)


Sumber : Kompas.com 3 Desember 2010

Loading...

1 comments:

Anonymous said...

Bagus Artikelnya...semoga batik indonesia terus berkembang dan terkenal di seluruh dunia.

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Yuyun Lusini, M.Si, Hp. 081316300285
Ir. Nurul Asni, M.Si, Hp. 08128526140


Jl. Tugu RayaKomplek Timah, Kelapa Dua Cimanggis, Depok – 16951Telp. : (021) 8710001, Fax.: (021) 8728523 Email : akacaraka@yahoo.co.id Website : www.akacn.ac.id